Blog ini tempat menampung dan menyalurkan aspirasi para guru IPS
Selamat Datang di Komunitas Guru IPS, "Mari kita wujudkan Pendidikan IPS yang maju dan bermartabat"

Jumat, 21 Januari 2011

Media Pembelajaran



Oleh : Sahuri, MPd.
Belajar adalah suatu proses yang komplek yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotorik) maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif). Perubahan dari proses belajar terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya, lingkungan inilah yang kita sebut sebagai sumber belajar.

SUMBER BELAJAR
Sumber belajar pada dasarnya adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan/situasi yang dikumpulkan secara sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar. Sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Orang (people), Siswa atau peserta latihan sendiri, petugas perpustakaan, kepala sekolah, tutor, guru, tokoh masyarakat atau orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan tertentu, semua itu termasuk sumber belajar. (Siapa yang menyampaikan?)
  2. Pesan (message), yaitu ajaran, informasi, ide, fakta, pengertian atau pun data, yang akan dipelajari atau diterima siswa/peserta latihan. Bidang studi, cerita rakyat, dongeng, nasihat atau materi-materi latihan. (apa yang disampaikan?)
  3. Bahan (Materials), Didalamnya terkandung pesan-pesan yang perlu disajikan baik dengan bantuan alat penyaji maupun tanpa alat penyaji. Contoh buku, modul, majalah. (dengan apa disampaikan?)
  4. Alat (Device), bisa disebut dengan istilah hardware, digunakan untuk menyajikan pesan (software). Contohnya proyektor film, OHV, Video, TV, In-focus dll. (dengan apa disampaikan?)
  5. Teknik (Technique), yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan alat, bahan orang dan lingkungan untuk menyajikan pesan. Misal teknik demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya jawab, observasi, studi kasus dll. (Bagaimana menyampaikan?)
  6. Lingkungan (setting), yang memungkinkan siswa belajar. Missal gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, museum, taman, kebun binatang, rumah sakit, pabrik dan tempat-tempat lain baik yang sengaja dirancang untuk tujuan belajar siswa atau yang dirancang untuk tujuan lain tetapi kita manfaatkan untuk belajar. (dimana menyampaikan?)
Sumber, Bahan dan alat tersebut kita kenal dengan istilah perangkat lunak (Software, pesan, teknik) dan perangkat keras (hardware, bahan, alat, orang, lingkungan) disebut sebagai Media Pembelajaran.

MEDIA PEMBELAJARAN
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media dapat diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.
Beberapa pengertian tentang Media Pembelajaran
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association and Communication Tecnology/AECT), media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Gagne (1970), media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipiluasi, dapat dilihat, didengan dan dibaca.
Oemar H. Malik mendefinisikan media sebagai teknik yang digunakanan dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dari beberapa definisi Media dapat kita ambil kesimpulan yaitu bahwa: Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kalau kita lihat perkembangannya, pada mulanya media pembelajaran hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids), berupa alat Bantu visual berupa gambar, model, objek dan alat-alat yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Hal ini terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual yang dipakainya, namun kurang memperhatikan aspek desain desain, pengembangan pembelajaran dan evaluasi.
Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pertengahan abad ke-20 alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal sekarang audio visual aids (AVA).
Dengan AVA peralatan guru yang digunakan untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat Bantu visual belaka.
Pada Tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi alat Bantu audio visual, sehingga selain sebagai alat Bantu, media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar. Teori komunikasi penting dalam penggunaan media untuk kegiatan program-program pembelajaran.
Tahun 1960-1965 teori tingkah laku (Teori BF Skinner) mulai mempengaruhi penggunaan media pembelajaran. Teori tingkah laku (Behaviorsm theory) mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa, perubahan ini harus tertanam dalam diri siswa menjadi adat kebiasaan, maka setiap ada perubahan positif kearah tujuan yang dikehendaki harus diberi penguatan (reinforcement). Teori ini mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Media pembelajaran yang terkenal dari teori ini adalah teaching machine dan programmed instruction.
Pada Tahun 1965-1970 Pendekatan sistem (System approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perbuatan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan ini, media yang akan dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan secara seksama.
Dari berbagai pengalaman belajar dan mengajar, maka cara belajar siswa memang berbeda-beda, ada yang lebih cepat melalui media visual ada pula yang melalui audio, ada yang lebih senang media cetak, audio visual dan sebagainya. Dari pengalaman inilah maka akhir abad ke-20, Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat, berbagai perubahan dalam masyarakat yang semakin terbuka dan memiliki kompetisi tinggi, menuntut peningkatan kualitas pendidikan. Munculah peralatan pembelajaran yang merangkum berbagai media dalam satu software dan hardware yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik, animasi , suara teks, dan data sehingga memungkinkan pembelajaran interaktif yang kita kenal dengan multimedia.
FUNGSI
  • Memperjelas; mempelajari sesuatu baik benda maupun situasi terkadang sulit untuk diamati secara langsung oleh mata, dalam hal ini media dapat memperjelas benda/situasi tersebut missal benda yang sangat kecil bias lebih diperbesar.
  • Penyajian; terkadang banyak hal yang harus dipelajari oleh siswa namun tempatnya jauh atau sulit untuk dihadirkan, seperti gunung, bulan atau kejadian. Dengan media dapat disajikan baik melalui gambar atau rekaman.
  • Penyamaan persepsi; media pembelajaran dapat memberikan materi kepada jumlah yang besar mahasiswa pada waktu yang sama, sehingga dapat secara sekaligus dan memberikan pemahaman yang sama; seperti halnya buku pelajaran (bacaan), atau program Televisi dan radio pada Universitas Terbuka.
  • Motivasi; penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan daya tarik siswa, seperti penggunaan gambar berwarna, film yang menarik, variasi pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak membosankan.
  • Pembelajaran lebih sistematis; dengan menggunakan media tentunya pembelajarantelbih dahulu direncanakan dengan persiapan-persiapan sebelum mengajar, sehingga urutan dalam proses pembelajaran akan lebih sistematis.
MANFAAT
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
  • Memperjels penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk kata-kata/tulisan)
  • Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, misal:
  • Objek yang terlalu besar digantikan dengan realita, gambar atau model;
  • Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai atau gambar;
  • Gerak yang terlalu cepat atau lambat dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photography;
  • Kejadian/peristiwa masa lalu bias ditampilkan lewat rekaman vilm atau video;
  • Objek yang terlalu kompleks (missal desainprogram komputer) dapat disajikan dengan model diagram;
  • Konsep yang terlalu luas (gunung, bumi, gempa, alam semesta, iklim dapat divisualisasikan dengan bentuk yang miniature atau sederhana yaitu film, miniature dll);
  • Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan variasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik, dalam hal:
  • Menimbulkan kegairahan belajar;
  • Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan;
  • Memungkinkan anak didik belajar sendiri sesuai kemampuan dan minatnya.
  • Dengan sifat yang unik pada setiap anak didik ditambah dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi ditentukan sama untuk setiap peserta didik, maka guru akan mengalami kesulitan apabila harus diatasi sendiri, apalagi pengalaman dan latar belakang guru yang berbeda dengan siswa. Masalah ini dapat diatasi dengan kemampuan dalam:
  • memberikan perangsang yang sama;
  • mempersamakan pengalaman;
  • menimbulkan persepsi yang sama.


Referensi:
Fatah Syukur, Drs., MAg,. Teknologi Pendidikan, Rasail Media Group, Semarang, 2008;
Nana Sujana, DR., Ahmad Rivai, Drs., Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2007;
Munir, M.IT., DR., Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung, 2008;
Arief S. Sadiman, M.Sc., DR. dkk, Media Pendidikan, Raja Grapindo Persada, Jakarta, 1996.
Barbara B. Seels, Rita C. Richey, Intructional Tecnology : The Definition and Domains of the Field, AECT, Washington, 1994.
Ratna Wilis Dahar, DR., Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms